Diberdayakan oleh Blogger.
RSS

Ulangan Harian TIK


PERGAULAN REMAJA


 Remaja pernah melakukan hubungan seks pranikah

  • 62,7  %  siswi pernah melakukan
  • 21,2   %  remaja pernah aborsi
  • 93,7   % remaja SMP SMA pernah melakukan ciuman  & oral seks
  • 97     %  remaja pernah menonton film porno

Sumber :
  1. KOMNAS Perlindungan Anak, PKBI, BKKBN, (Media Indonesia, 29 Jan 2009)
  2. blogtik-smppigo.blogspot.com





Pendapat saya mengenai berita tersebut :

     Sebagian besar remaja di zaman sekarang pernah melakukan hubungan seks pranikah, diantaranya seperti melakukan aborsi setelah melakukan hubungan seks, melakukan ciuman & oral seks, dan menonton film porno. Hal ini sangat dilarang, karena selain remaja belum memenuhi umur untuk melakukan hal di atas, remaja sudah melanggar peraturan agama, negara & norma-norma dalam masyarakat. Sudah jelas diatur dalam UU No 44 tahun 2008 tentang pornografi & KUHP, menjelaskan bahwa Indonesia adalah negara berdasarkan nilai moral, etika, aklhak mulia & beriman kepada Tuhan yang Maha Esa. Jadi tindakan seks pranikah sangat dilarang untuk kaum remaja.

     Hampir semua remaja pernah melakukan hubungan seks pranikah, hal ini disebabkan salah satunya karena pengaruh perubahan zaman. Di zaman modern ini hadirnya teknologi internet membuat remaja yang dalam masa peralihan mudah sekali tergoda oleh hal-hal buruk yang tersedia di internet. Orang dewasa dengan sengaja mengunggah hal-hal berbau seks ke dalam internet, dan dengan mudah para remaja membukanya. Selain itu, pengaruh lingkungan juga sangat berpengaruh dalam hal ini. Orang yang terlahir di keluarga baik-baik, tetapi bergaul dengan lingkungan yang tidak baik, akan membawa dampak negative bagi si remaja. Yang ketiga, kurangnya pengawasan dari orang tua. Anak remaja ingin sekali diperhatikan, jika orang tuanya tidak memperhatikan anaknya, para remaja itu pasti akan mencari perhatian dengan melakukan hal-hal yang dianggapnya baik tetapi sebenarnya buruk. Yang terakhir, kurang melakukan pendekatan diri dengan Tuhan. Remaja yang diselimuti rasa malas pasti dengan mudah menyepelekan renungan diri & berdoa.

     Untuk mengurangi angka seks pranikah, peran keluarga jelas sangat besar. Keluarga sebisa mungkin memperhatikan & terus mengawasi tingkah laku anaknya, sehingga si anak tidak akan mencari perhatian dengan cara melakukan hal-hal negative. Keluarga juga harus mengetahui lingkungan pergaulan anakanya, keluarga bisa melarang dengan keras jika si anak bergaul dengan lingkungan yang salah. Keluarga bisa member wawasan tentang norma-norma agama & norma-norma negara, membuat si anak tahu mana yang baik dilakukan & mana yang buruk untuk dilakukan. Yang terakhir, keluarga dapat mengajak anaknya untuk berziarah, berdoa bersama & melakukan perenungan diri bersama. Melakukan hal-hal yang positif akan membuat remaja tidak akan memikirkan atau mencari tahu hal-hal negative.

     Dan untuk penutup tulisan ini, saya sebagai salah seorang generasi penerus bangsa Indonesia, tidak akan mengikuti arus negative di zaman modern ini. Saya akan melakukan hal-hal positif seperti mendekatkan diri dengan keluarga & Tuhan. Saya juga akan menghindari pergaulan di lingkungan pergaulan yang salah & menjauhi pergaulan bebas. Sebagai remaja yang berstatuskan sebagai pelajar di Indonesia, saya akan melakukan hal positif seperti belajar, melakukan kegiatan kelompok bersama, melakukan study tour, dan lain-lain yang akan membangun pertahanan diri yang kuat dari serangan arus zaman yang buruk.

  • Digg
  • Del.icio.us
  • StumbleUpon
  • Reddit
  • RSS