Mengapa SMP Pius Gombong tidak membuat jejaring sosial?
Jejaring sosial, hal yang sedang digemari para remaja di dunia. Jejaring sosial ini
memiliki dampak baik dan dampak buruk bagi para penyukanya. Dan mengapa sekolah
kita tidak membuat jejaring sosial? Dengan kerjasama guru dan para murid, kita
bisa membuat jejaring sosial milik kita sendiri. Berbeda dengan Facebook dan Tweeter atau jejaring sosial lain yang ternama, jika sekolah kita
memiliki jejaring sosial sendiri maka para murid akan lebih sering berkomunikasi
dengan teman sekelas maupun sesekolah di jejaring sosial sekolah. Maka hal ini
membuka kemungkinan berkurangnya pergaulan bebas yang tak terkontrol melalui
jejaring sosial yang mudah dimasuki orang-orang iseng.
Apa sih manfaat membuat jariang sosial sekolah
sendiri?
Seperti yang ditulis di atas, adanya
jejaring sosial sekolah dapat memungkinkan murid sekolah terbebas dari pergaulan
bebas dengan orang yang tak dikenal. Selain itu, pemberian informasi menjadi
jauh lebih mudah, murid juga terbebas dari tipuan-tipuan dunia maya, dan yang
terpenting guru dapat mengontrol sikap & perilaku murid. Untuk manfaat
lainnya, para alumnus SMP Pius dapat membuat akun di jejaring sosial sekolah
agar tetap berhubungan dengan sesama alumnus, guru dan adik-adik kelas mereka.
Untuk akun Facebook maupun fanpage, memang
bisa memberi informasi dengan mudah. Tetapi guru menjadi sulit untuk mengontrol
perilaku para murid, karena Facebook masih
sulit mensensor hal-hal yang negative yang tidak pantas dilihat bagi remaja,
sehingga pencegahan dalam hal ini sulit dilakukan guru.
Dalam hal lain, guru juga dapat
mengunggah file pembelajaran ke dalam jejaring sosial sekolah. Murid yang
tertinggal pelajaran dapat membuka file pembelajaran tersebut tanpa harus
dihukum atau rugi materi. Tulisan murid-murid tak semuanya bagus dan mudah
dibaca, untuk mempermudah murid materi yang diunggah dapat dibaca dengan jelas
dan mudah dimengerti.
Siapkah murid-murid untuk ikut berpartisipasi
dalam jejaring sosial sekolah mendatang?
Untuk beberapa murid yang tidak
memiliki akses internet dan sulit untuk pergi ke warnet, tentu usulan ini akan
menjadi kesulitan atau bahkan penolakan. Maka dari itu untuk pendayagunaan komputer
di lab. computer, selain untuk pembelajaran T.I.K, komputer juga dapat
digunakan untuk murid yang kesulitan dalam mengakses internet agar dapat ikut
berpartisipasi dalam jejaring sosial sekolah, tentu saja dengan batas waktu
tertentu saja.
Jadi sebisa mungkin setiap individu
sekolah diwajibkan berpartisipasi dalam jejaring sosial sekolah mendatang
karena hal ini memiliki banyak manfaat, baik untuk pembenahan sikap maupun
proses pembelajaran..