Diberdayakan oleh Blogger.
RSS

Untitled Fanfiction

“If you're not around  I can't do anything. If you're not around  I don't know what to do 
If you're not around  I can't take it anymore
Just being able to see you smile  that would mean everything to me
I wanna be with you  forever. I wanna tell you  how I feel
Whenever I close my eyes  I could see your smile  shining brightly
You gave me so many things that  I can't even get to pay you back
I have to tell you these two words 
"Thank you"
Will they go straight to your heart? 
This is a feeling  I will never, ever forget
Dedicated  to you”




“Bagaimana menurutmu?”,”Apakah liriknya terlalu berlebihan?” tegurnya seusai menyanyikan sebuah lagu –ciptaannya- dengan iringan not piano yang ia dentumkan.

“Well, aku pikir itu tidak terlalu buruk. Setidaknya aku tidak akan membuang orang berbakat sepertimu. Datanglah setelah jam pelajaran berakhir, beberapa band di klub kami akan berlatih untuk festival sekolah.” Seseorang yang sedari tadi mendengarkan permainan piano yang indah dan sebuah lagu –yang dibawakan oleh salah seorang peminat klub music di Seoul Arts School- beranjak pergi dari ruang musik yang besar dan dipenuhi berbagai instrument musik.

“Terimakasih, seonbae*senior*!” ucapnya sebelum ketua klub musik yang diseganinya pergi. Ia mencoba memainkan lagi lagu yang ia ciptakan sendiri, dan berniat untuk memperpanjang liriknya.

“Sepertinya aku harus bekerja keras mengeluarkan kata-kata yang dapat menarik perhatian semua orang.” Gumamnya seraya mencoret-coret kertas dengan ide-idenya.

There's tons of thoughts in my head, I'm afraid they might spill out. I’ll say what I want, I’ll say what I want to do, but there are something I can’t say. Can’t stop my heart beat when we take the same way home. Balloons in my heart blows up. My feet suddenly feel light, and they float on the air. You know, songs with words of love inside are the best song. Surprise attack! You’re standing right beside me, maybe you heard what I was humming. And now, --not for the first time- our eyes meet. I’m both happy and embarrassed. What should I do!?—“,”Aku rasa aku akan lebih baik jika menyampaikan perasaanku padanya, tapi kenapa yang aku bisa lakukan hanya bergumam dengan lagu yang sudah susah payah kuciptakan untuknya??” desah seseorang yang berada tidak jauh diluar ruang musik. Ia menopangkan wajahnya dengan kedua tangannya, dan melamun di atas balkoni sekolah.

“Lirik yang bagus..”,”Tidak, aku juga suka dengan nadanya.” Gumam seorang pria di dalam ruang musik. Tepat ketika ia sedang berfikir berbagai kalimat puisi untuk lirik lagu ciptaannya, tiba-tiba sebuah kesempatan muncul dihadapannya. Ia akan bertemu dengan seseorang yang dapat membantu—.

‘Brakk!’,”Apakah kau yang—. Dia sudah pergi?” pria itu menggebrak pintu dan berlari keluar, tetapi kesempatannya sudah hilang yang entah kemana.

“Aku pikir aku dapat memintanya untuk membantuku membuat lirik, ternyata kesempatan datang dan pergi dengan sangat cepat.” Pria itu kembali ke dalam ruang klub musik dengan lesu.

¨©§ª

“Bagaimana, apa kau sudah diterima di klub music?”

“Hmm..”,”Tapi aku tidak dapat berfikir lagi untuk kelanjutan liriknya. Apa kau mau membantuku?”

Shireo*tidak mau*! Aku terlalu sibuk dengan klub basketku. Aku akan terus berlatih dan menampilkan kemampuanku di hadapan siswi-siswi baru. Kali ini aku pasti akan memenangkan salah satu dari mereka.”

“Semoga beruntung dengan impian—“ Ia segera berlari keluar kelas, ia tak menyadari kalau ia memotong ucapannya sendiri. Sesuatu menarik perhatiannya, membuatnya tak sadar kalau ia sedang berbicara dengan sahabatnya, Cho Jun Su.

“Ya, Joon Ki! Kau belum menyelesaikan kalimatmu!” seru Jun Su.

“Aku yakin kalau orang itu berada di sekitar sini. Aku mendengarkan ia bernyanyi dengan sangat jelas. Aku mohon, jangan sampai kesempatan ini hilang.”

If I can get one wish to come true right now, I want a pair of wings. Please give me the white one on my back, like a bird. In this huge sky, I wanna spread my wings and fly! Towards the sky without any sadness. I wanna flap my wings, and go! I still dream of those things, that I’ve dreamed about when I was a child.” Untuk kedua kalinya, berbagai nyanyian dengan lirik dan nada indah terdengar seperti hantu di telingganya.

“Apakah aku bermimpi? Nyanyian itu hanya sebuah imajinasiku? Tetapi aku mendengarnya dengan sangat jelas!” serunya dan hampir menyerah untuk menggapai kesempatan yang ada di hadapannya.

‘Brukk!’

Joeseonghamnida*maaf(formal)*” ucap seorang gadis yang berjalan berlawanan arah dengannya. Entah siapa yang bersalah, gadis itu atau dia.

“O, Yu Ra~ssi, apa kau melihat seseorang bernyanyi dan pergi ke arah sana?” Ia segera menahan gadis itu dengan menggenggam lengannya erat, dan bertanya dengan raut wajah yang serius.

A-aniyo*tidak*, joeseonghamnida.” Gadis itu segera melepaskan genggaman tangannya dan melangkah pergi.

“Tidak lagi, kenapa kesempatan itu selalu datang dan pergi!?” ujarnya frustasi.

¨©§ª

Brush my hair and clean my uniform, maybe we’ll meet again today. Boom! I’m standing in front of you. My heart always goes thump thump. ‘I love you’, I can only say these words in my heart. You grab my arm, and ask me about someone. She’s me! Even though I’m continuously looking at you, you don’t even notice me. I want to talk to you naturally, but that’s the hardest part. Run, run! That’s all I can do. Let go of your tight grip on me, I throw that bright chance!

“Kau masih belum berani berbicara dengannya?” tanya seorang gadis dengan gadis lain.

“Hmm, mungkin setelah kita lulus aku masih belum berani berbicara dengannya. Aku bahkan tidak tahu alasannya.” Gumam gadis lainnya.

“Kenapa tak kau ajaknya saja berbicara, aku rasa dia bukan orang yang dingin. Mungkin itu bisa menjadi awal yang baik untukmu, Yul.”

“Aku mungkin sudah membuang berjuta kesempatan yang aku miliki, aku mensia-siakannya begitu saja. Tapi entahlah, aku lebih senang melihatnya dari kejauhan.” Gumam Yul.

“Apa kau tak akan sakit hati jika seseorang mendahuluimu mendapatkannya?”

Yeobo*panggilan sayang*~” seorang pria tiba-tiba masuk ke dalam gedung olahraga dan menyapa kekasihnya.

“Jun Su oppa*sebutan dari perempuan untuk laki2 yang lebih tua*!” seru sahabat Yul –membuat beberapa murid di dalam gedung olahraga menoleh ke arah mereka-.

“Yul, kau tidak membuntuti pangeranmu?” tanya Jun Su.

“Shut up, aku sudah berhenti menyukainya sejak lama.” Sahut Yul ketus.

“Kim So Ri, apakah ada yang salah dengan sahabatmu? Kemarin aku masih melihatnya membuntuti Kim Jo—“

“Ya, oppa! Jangan sebut namanya di hadapanku, atau akan kupenggal kepalamu.” Seru Yul yang mendapat tatapan tajam dari So Ri.

“Hahaha, ah aku ingin memberi tahumu sesuatu Yul! Ia baru saja diterima oleh klub musik, tapi sayang ia tak dapat melanjutkan lirik lagu ciptaannya. Kenapa tak kau bantu saja?” tanya Jun Su.

Shireo! Itu sangat memalukan, lagi pula aku dan dia bahkan tidak berteman, jadi untuk apa..” tolak Yul spontan.

“Ah, aku akan mengganti pakaianku terlebih dahulu, bye~” Yul bergegas keluar dari gedung olahraga, sedangkan So Ri dan Jun Su hanya menatapnya dengan heran.

¨©§ª

‘Ring ring’ bel tanda akhir pelajaran akhirnya berbunyi, hal ini adalah sebuah anugerah untuk beberapa siswa-siswi Seoul Arts School.

“Joon Ki, good luck!” seru Jun Su pada sahabatnya yang bergegas menuju ruang klub musik.

“Hey, kau sudah siap dengan lagumu?” tanya ketua klub musik setibanya Joon Ki di ruang musik.

“Ah, ne*ya*. Tetapi aku baru menyelesaikan sebagian, bagaimana?”

“Biarkan aku melihatnya terlebih dahulu.” Sahut ketua klub musik dengan nada yang sangat datar.

Joon Ki segera membuka tas ranselnya, terlihat dua lembar kertas asing berwarna pink di dalamnya. Joon Ki yakin itu bukanlah miliknya, ia mengambilnya dan berniat membuangnya, tetapi dengan segera ketua klub musik itu mengambilnya.

If you're not around  I can't do anything
If you're not around  I don't know what to do
If you're not around  I can't take it anymore
Just being able to see you smile  that would mean everything to me
I wanna be with you  forever
I wanna tell you  how I feel
Whenever I close my eyes  I could see your smile  shining brightly
You gave me so many things that  I can't even get to pay you back
I have to tell you these two words
"Thank you"
Will they go straight to your heart?  
This is a feeling  I will never, ever forget
Dedicated  to you
That night I had you on my mind
This feelingₒₒ
I’ll try writing it down in a song
I sing to express my love the best I can
Even if the song sucks,
Even if the lyrics are questionable,
I want you to know that I’m starting to like you

“Wow, aku tak tahu kalau kau pecinta warna pink. Hahahaha.. Aku suka dengan liriknya, good job!” seru ketua klub musik itu dengan keras.

“Pink? Ah, ne. Kamsahamnida*terima kasih*, seonbae!” balas Joon Ki. Ia sebenarnya tidak tahu siapa yang melanjutkan liriknya, tapi ia akan sangat berterimakasih jika bertemu dengannya.

“Aku akan menunggu nadanya besok..” tegur ketua klub musik sebelum ia bermain dengan bandnya.

Joon Ki melihat kertas bertuliskan lirik dengan tinta warna pink itu, ‘Tulisan yang bagus, aku benar-benar berterimakasih padamu.’ Ujar Joon Ki dalam hati.

¨©§ª

  • Digg
  • Del.icio.us
  • StumbleUpon
  • Reddit
  • RSS